Defisit Pangan: Tantangan Global yang Mendesak

Defisit pangan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Ini adalah ketidakcukupan produksi dan akses pangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun banyak kemajuan dalam pertanian dan teknologi pangan, defisit pangan masih menjadi ancaman nyata bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.

Defisit pangan merupakan kondisi ketika ketersediaan pangan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Penyebab Defisit pangan karena berbagai faktor, seperti rendahnya produktivitas pertanian, bencana alam, perubahan iklim, konflik sosial, atau kebijakan impor dan ekspor yang tidak tepat.

Meskipun Indonesia dikenal dengan negara agraris namun faktanya pemerintah masih melakukan impor bahan pangan. Mengapa demikian? Petani tidak selalu memiliki surplus artinya dalam satu tahun hasil panen mereka tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dalam satu tahun. Akibatnya petani juga mengalami defisit pangan sehingga harus membeli (konsumen). Lahan pertanian tidak semuanya dapat menghasilkan panen setiap musim. Hal ini juga dapat menyebabkan kenaikan harga pangan, penurunan pendapatan petani, dan kerawanan gizi. Defisit pangan juga dapat mengurangi daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.


Pada tahun 2010 Indonesia mengalami defisit pangan sebesar 17,35 juta ton dengan nilai US$ 9,24 miliar. Defisit pangan terutama terjadi pada komoditas seperti bawang putih, kedelai, daging sapi, dan gula konsumsi. Pada tahun 2020, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa masih ada puluhan provinsi yang mengalami defisit pangan pada sejumlah komoditas. Dan tahun 2023 ini pemerintah digoyang dengan isu defisit pangan.


Untuk mengatasi defisit pangan, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya, seperti meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengembangan teknologi, infrastruktur, dan sumber daya manusia; mengoptimalkan distribusi dan logistik pangan; mendorong diversifikasi konsumsi pangan; dan menyesuaikan kebijakan impor dan ekspor sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dalam negeri.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url