Menabur di Tanah Tandus
Penulis: Ezra Agus Kristianto
Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasilseratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Kejadian 26:12
Sebuah peristiwa yang tercacat dalam kitab suci, dimana pada suatu waktu Ketika Ishaktelah bertumbuh menjadi dewasa Ia mengalami sebuah pergumulan di tanah Filistin. Pada waktu itu Filistin mengalami kelaparan hal itu bukan hal yang pertama terjadi melainkan sudah berulang kali terjadi bahkan sejak masa Abraham.
Ishak kecil adalah anak yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham yang karenaimannya Ia mendapat berkat Ishak merupakan pewaris janji. Setelah Abraham meninggal Ishak tetap harus melanjutkan kehidupannya. Dalam perjalanan hidupnya Ishak juga mengalami persoalan, tanah tempat mereka tinggal tidak menghasilkan buah,alhasil kelaparan yang terjadi.
Meskipun tanah tidak menghasilkan Allah memintanya untuk tetap tinggal dan diam dinegeri orang Filistin. Dan bahkan menjadi orang asing di negeri itu, Allah memintanya untuk menabur meskipun tanahnya kering mungkin juga orang-orang daerah itu tidak ada yang menabur karena tidak mungkin dapat berbuah.
Tetapi Ishak tetap melaksanakan apa yang sudah Allah perintahkan sehingga dari apayang dikerjakannya, Ishak menghasilkan 100 kali lipat bahkan pada tahun itu juga. Dapat panen pada tahun yang sama bukankah hal mudah bahkan sulit untuk dipahami.
Mari kita bayangkan jika orang hendak menanam, berapa lama waktu dibutuhkan untuk mengolah lahan serta tahun itu merupakan tahun kekeringan sehingga sangat sulit mendapatkan benih yang baik. Sedangkan jika benih yang dipakai tidak baik dan air yangdibutuhkan juga tersedia banyak, sulit rasanya untuk mendapat hasil berkali lipat.
Lalu apa yang membuat Ishak dapat menghasilkan berlipat kali ganda?? Ya, jawabannya karena ada campur tangan Allah didalamnya. Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisahini bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Demikian halnya dengan apa pun yang kita lakukan bahwa tanpa penyertaan Allah tidak ada sesuatu yang berhasil, mengandalkan kekuatan kita sendiri sama artinya dengan melawan kekuasaan Allah.