Penggiat Bisnis Pertanian dan Tantangannya

Dokpri


| Penulis: Ezra Agus Kristianto

Pertanian mempunyai segudang tantangan seperti halnya bidang pekerjaan pada umumnya. Oleh karena itu, sebagai seorang penggiat dibidang pertanian memiliki sikap gigih, tekun dan pantang menyerah adalah modal dalam menghadapi setiap tantangan yang ada.

Adapun tantangan yang umum terjadi di bidang pertanian antara lain: mengenai budidaya seperti pengolahan lahan, pupuk, mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman, selain itu tantangan dalam hal pemasaran dan keuangan juga menjadi momok bagi para penggiat bisnis pertanian.

Apabila sebagai seorang penggiat bisnis pertanian, masih memandang keuntungan sebagai pelipat gandaan hasil, maka bertani merupakan usaha yang menguntungkan.

Ilustrasi sederhana yang menggambarkan hal tersebut, misalnya: seseorang menanam padi dari satu benih bisa menghasilkan beberapa butir gabah atau contoh yang lain dari satu pohon cabai bisa menghasilkan beberapa kilogram cabai.

Namun perlu dipahami bahwa dalam proses dari satu benih atau satu pohon memberikan hasil yang diinginkan dibutuhkan waktu, tenaga, dan biaya untuk merawat tanaman tersebut hingga memberikan hasil yang diinginkan.

Tentu saja dalam prosesnya banyak dari penggiat bisnis pertanian mengalami kegagalan dikarenakan tantangan yang sangat kompleks. Belum lagi banyak dari penggiat bisnis pertanian yang masih buta mengenai tata kelola keuangan yang baik sehingga hal tersebut memperburuk keadaan dalam dunia bisnis pertanian.

Tantangan lain yang juga memberatkan para penggiat bisnis pertanian adalah kebijakan pemerintah yang dirasa belum memihak kepada perkembangan pertanian di Indonesia. Contohnya adalah harga padi atau gabah selama kurun waktu 10 tahun terakhir tetap sama atau malah kadang-kadang turun.

Ada hal lain lagi yang lebih miris yaitu ketika beras yang beredar di pasar mulai sedikit stoknya yang menyebabkan harga naik, kemudian pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga tersebut. Tentunya hal seperti ini kurang memberikan ruang bagi para penggiat bisnis pertanian untuk bisa mendapatkan nilai lebih dari hasil usahanya.

Penjabaran di atas cukup menjadi alasan yang kuat, mengapa bisnis pertanian kurang diminati oleh anak muda masa kini. Para penggiat bisnis pertanian saat ini juga belum dapat menjadi contoh bagi kaum muda untuk menarik minat mereka terhadap bisnis pertanian.

Hal itu bukan tanpa sebab, masih sedikitnya penggiat bisnis pertanian yang berhasil sukses serta terkenal dibidangnya. Oleh karena itu, banyak dari anak muda masa kini lebih memilih untuk beralih ke pekerjaan lain yang tentunya lebih menjanjikan dalam hal finansial.

Misalnya: akhir-akhir ini banyak anak muda yang berlomba-lomba untuk menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) karena bagi anak muda menjadi ASN merupakan suatu kebanggaan dan dapat menjamin hidup mereka hingga tua. Tentunya hal tersebut tidak salah karena kenyataannya untuk saat ini ASN memberikan kehidupan yang lebih menjanjikan.

Menjadi sesuatu yang ironi ketika pertanian yang adalah suatu bidang pekerjaan yang paling tua di dunia mulai ditinggalkan generasi muda.

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh para penggiat bisnis pertanian? Yang harus dilakukan oleh para penggiat bisnis pertanian hari-hari ini adalah membangun mindset atau cara berpikir mengenai perkembangan dunia pertanian.

Para penggiat bisnis pertanian seharusnya mulai mengembangkan usaha dengan cara yang berbeda. Tidak hanya fokus kepada proses penanaman, obat-obat yang digunakan dalam perawatan, dan memaksimalkan hasil sebanyak-banyaknya. Namun juga perlu memikirkan mengenai pemasaran dan juga politik. Hal ini dikarenakan pertanian erat kaitannya dengan politik pangan.

Politik pangan yang dimaksud adalah kebutuhan semua orang untuk mendapatkan bahan makanan dengan biaya yang murah atau harga yang rendah. Hal ini lah yang menjadikan para penggiat bisnis pertanian di Indonesia saat ini ditekan dengan harga komoditi pertanian yang cenderung murah hingga menyebabkan para penggiat bisnis pertanian tidak dapat mengembangkan pertanian secara maksimal.

Jadi, apa pun yang menjadi tantangan para penggiat bisnis pertanian saat ini, jangan pernah menyerah, tetap semangat, kerja cerdas bukan kerja keras. Salam sukses untuk semua penggiat bisnis pertanian. Maju petani, maju Indonesia.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url